Jumat, 27 Maret 2015

Review Jurnal : IDENTIFIKASI FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN: BANK SYARIAH VS BANK KONVENSIONAL



Judul :IDENTIFIKASIFAKTOR PENENTU KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MEMILIH JASA PERBANKAN: BANK SYARIAHVS BANK KONVENSIONAL
Penulis : Dr. Hanif Amali Rivai, SE., M.Si
Reviewer :Ghifari Dwijayarto

1.    Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat minangkabau yang mayoritas muslim tentang bank syariah. Dan juga untuk mengetahui mengapa perkebangan bank syariah cenderung lambat di Indonesia sebagai negara yang memiliki masyarakat mayoritas muslim.
2.    Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah suku minangkabau, karena memiliki keunikan dalam mengkonsumsi suatu produk. Persepsi masyarakat yang religius dalam memilih suatu produk sangat memungkinkan menjadi pengaruh perilaku masyarakat dalam memilih bank.
Daerah penelitian ini meliputi 4 kota/kabupaten di wilayah Sumatera Barat dengan kriteria bahwa di daerah tersebut beroperasi kedua tipe bank (Bank Konvensional dan Bank Syariah), yaitu Kota Padang, Bukit Tinggi, Kab. Pasaman, dan Kab 50 Kota.
3.    Metode Penelitian
Desain pokok kuisioner meliputi aspek demografi, aktiitas penggunaan jasa perbankan, dan perilaku konsumen. Jumlah kuisioner berjumlah 310 set yang diditribusikan langsung oleh surveyor pada lokasi penelitian terpilih. Analisis yang digunakan terhadap sikap dan perilaku masyarakat dalam memilih bank menggunakan analisis statistik deskriptif berupa tabulasi silang, grafik, rata-rata, dan frekuensi. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku masyarakat dalam memilih bank syariah dan bank konvensional digunakan analisis faktor. Selanjutnya, untuk mengidentifikasi hubungan antara berbagai faktor perilaku konsumen di dalam memilih jasa perbankan, digunakan crosstab analysis.
4.    Hasil penelitian
Hasil pengujian dengan cross-tab analysis mendukung bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara persepsi tentang bunga dengan keinginan untuk menjadi nasabah bank syariah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan berdasarkan niat nasabah bank konvensional untuk menjadi nasabah bank syariah.

Jumat, 20 Maret 2015

REVIEW PUISI "TENTANG RINDU, BARANGKALI KAU LEBIH TAHU"



      Ketika saya membaca puisi-puisi karya Adimas Imanuel, saya merasakan perasaan sang penulis yang begitu dalam. Puisi-puisi tentang cinta sangat menyentuh sehingga terbayang-bayang perasaan Adimas di imajinasi pembaca. Tidak jarang muncul kutipan-kutipan dari puisinya yang menjadi inspirasi pembacanya.
      Dalam kesempatan kali ini, saya akan mencoba mereview puisi yang berjudul “Tentang Rindu, Barang Kali Kau Lebih Tahu.” Karya Adimas Imanuel yang dipublikasikan olehnya pada tahun 2011. Berikut adalah puisinya:
Tentang Rindu, Barang Kali Kau Lebih Tahu
Aku bertanya-tanya pada diri sendiri
Apakah aku cukup memahami siapa rindu?
Bahkan, yang selama ini singgah di dadaku
Bukankah kewajibanku untuk mencari tahu?

Yang kutahu
Ia adalah asing diantara segala yang terasing
Ia adalah bisu diantara sekumpulan yang membisu
Ia adalah debur dari semua yang menghambur

Yang kutahu
Rindu sengaja memilih jalan terjauh ketika mengantarmu pulang
Rindu sengaja mencium keningmu lebih lama sebelum berpamitan
Rindu sengaja memelukmu erat sebelum dipisahkan malam

Rindu
Entah seberapa kuat iya menghadapi dirinya
Entah seberapa besar ia meredam ketakutannya

Yang kutahu
Akan ada masa dimana ruhnya memudar
Seiring hangat perhatianmu yang mulai samar
Aku benci membayangkannya
(Adimas Imanuel, 2011)
               
         Dalam puisi diatas, jelas sekali Adimas menyimpan perasaan yang sangat mendalam tentang orang yang disayanginya, namun sudah pergi meninggalkannya. Dalam kesendiriannya, Ia mencoba mencari tahu makna rindu. Rindu yang sangat berat yang dirasakannya.
          Pada akhirnya, saya, yang masih harus banyak belajar menulis dan mencintai puisi, harus menutup pendapat saya tentang puisi ini, dan satu hal yang saya dapat simpulkan untuk puisi ini;
           Cintailah apa yang kamu miliki saat ini, karena jika kamu sudah kehilangan dia, rindu akan menjadi lebih berat dan lebih pedih.”