Ketika saya membaca puisi-puisi
karya Adimas Imanuel, saya merasakan perasaan sang penulis yang begitu dalam. Puisi-puisi
tentang cinta sangat menyentuh sehingga terbayang-bayang perasaan Adimas di
imajinasi pembaca. Tidak jarang muncul kutipan-kutipan dari puisinya yang
menjadi inspirasi pembacanya.
Dalam kesempatan kali ini, saya
akan mencoba mereview puisi yang berjudul “Tentang
Rindu, Barang Kali Kau Lebih Tahu.” Karya Adimas Imanuel yang
dipublikasikan olehnya pada tahun 2011. Berikut adalah puisinya:
Tentang Rindu, Barang Kali Kau Lebih Tahu
Aku bertanya-tanya
pada diri sendiri
Apakah aku
cukup memahami siapa rindu?
Bahkan, yang
selama ini singgah di dadaku
Bukankah kewajibanku
untuk mencari tahu?
Yang kutahu
Ia adalah
asing diantara segala yang terasing
Ia adalah bisu
diantara sekumpulan yang membisu
Ia adalah
debur dari semua yang menghambur
Yang kutahu
Rindu sengaja
memilih jalan terjauh ketika mengantarmu pulang
Rindu sengaja
mencium keningmu lebih lama sebelum berpamitan
Rindu sengaja
memelukmu erat sebelum dipisahkan malam
Rindu
Entah seberapa
kuat iya menghadapi dirinya
Entah seberapa
besar ia meredam ketakutannya
Yang kutahu
Akan ada masa
dimana ruhnya memudar
Seiring hangat
perhatianmu yang mulai samar
Aku benci
membayangkannya
(Adimas
Imanuel, 2011)
Dalam puisi diatas, jelas sekali
Adimas menyimpan perasaan yang sangat mendalam tentang orang yang disayanginya,
namun sudah pergi meninggalkannya. Dalam kesendiriannya, Ia mencoba mencari
tahu makna rindu. Rindu yang sangat berat yang dirasakannya.
Pada
akhirnya, saya, yang masih harus banyak belajar menulis dan mencintai puisi,
harus menutup pendapat saya tentang puisi ini, dan satu hal yang saya dapat
simpulkan untuk puisi ini;
“Cintailah apa yang kamu miliki saat ini,
karena jika kamu sudah kehilangan dia, rindu akan menjadi lebih berat dan lebih
pedih.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar