Sabtu, 18 Oktober 2014

Jurnal



Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha
di Dealer Arista Johar
Kosasih, SE., MM., Dadan Ahmad Fadili, SE., MM., Nurul Fadilah, SE.

ABSTRAK
Perilaku konsumen dipelajari untuk mengetahui bagaiman perilaku atau tingkah laku dan sikap konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini merupakan penelitian survey sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasinya desain penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengemukakan peranan perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian. Dengan menggunakan metode analisis Skala Likert dan Rentang Skala.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjelaskan, dan menganalisis perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    Perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, berdasarkan hasil analisis indikator-indikator menunjukan skor rata-rata 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju.
2.    Keputusan pembelian berdasarkan hasil analisis data dari setiap indikator-indikator menunjukan skor rata-rata 490,81 yang berada pada garis rentang skala setuju. Sehingga dapat disimpulkan secara umum responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
3.    Terdapat pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian,hal ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara variable perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 % artinya bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variabel perilaku konsumen.

Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian

A. PENDAHULUAN
Konsumen secara definisi adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Kosumen telah menjadi pusat perhatian pemasar, karena konsumenlah yang akan memutuskan bahwa ia akan membeli produk tertantu atau tidak. Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminasi; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau peggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya. Oleh karena itu pemasar wajib memahami konsumen, mengetahui apa saja yang dibutuhkannya, apa seleranya, bagaimana konsumen mengambil keputusan, dan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen guna untuk tercapainya keberhasilan suatu strategi pemasaran suatu produk.
Pada saat ini kebutuhan akan sepeda motor dikalangan konsumen menjadi suatu hal penting bagi penunjang kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Maka dari itu banyak dari produsen sepeda motor yang berlomba-lomba mendapatkan minat konsumen untuk dapat membeli produknya. Begitu pula dengan salah satu produsen motor di Indonesia yaitu Yamaha. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) tahun 2011 total penjualan nasional sepeda motor Yamaha dari bulan Januari sampai November 2011 mencapai 3.014.070 unit. Dari data AISI pula total penjualan nasional sepeda motor Yamaha terus mengalami kenaikan dari bulan kebulan mulai dari Desember 2011 sampai bulan Februari 2012, seperti ditunjukan oleh grafik berikut:




Penjualan motor Yamaha di Karawang sendiri bisa dikatakan tinggi, berdasarkan survey yangdilakukan peneliti terhadap dealer-dealer resmi Yamaha di Karawang yang dilakukan secara acak, didapatkan hasil bahwa rata-rata dealer mampu menjual 200 unit motor per bulan bahkan pada bulan-bulan tertentu dan event-event tertentu seperti setelah meluncurkan motor baru bisa lebih dari 200 unit motor per bulan.
Untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan wajib untuk memahami perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli konsumen tersebut.

B. TINJAUAN PUSTAKA

1.    Pengertian Perilaku Konsumen
Ujang Sumarwan (2011:5) menyatakanbahwa :
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2009:166) menyatakan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Nembah F. Hartimbul Ginting (2011:33) mendefinisikan perilaku konsumen adalah tindakan perorangan dalam meperoleh, menggunakan serta membuang barang dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan sebelum menetapkan tindakan. Sedangkan menurut Supranto & Nandan Limakrisna (2007:4) mendefinisikan prilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara kognisi, afeksi, perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka.

2.    Pengertian Keputusan Pembelian

Schiffman dan Kanuk dalam buku Ujang Sumarwan (2004:289) mendefinisikan suatu keputusan
sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative. Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Menurut Ujang Sumarwan (2004:294-297) bahwa:
keputusan konsumen untuk memutuskan membeli atau mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah pengenalan kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran,pencarian informasi, pencarian internal, dan pencarian eksternal.

3.    Kerangka Pemikiran



C. METODE PENELITIAN
1.    Desain Penelitian

1)    Berdasarkan Tujuan Penelitiannya
Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. (Sugiyono, 2007:6)
2)    Berdasarkan Metode Penelitiannya.
Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. (Sugiyono, 2007:7)
3)    Berdasarkan Tingkat Eksplanasinya.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. (Sugiyono, 2007:6)
4)    Berdasarkan Jenis Data dan Model Analisis Datanya
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang di angkakan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan dan gambar. (Sugiyono, 2007:14)

2.    Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakakan instrumen untuk mengumpulkan data. instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Terdapat 29 instrumen penelitian dan dua variabel yaitu perilaku konsumen dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:


  
3. Metode Pengumpulan Data
a.    Populasi
penelitian ini adalah konsumen Dealer Arista Johar yang berjumlah 200 orang, merupakan rata-rata per bulan konsumen pembeli sepeda motor Yamaha di dealer Arista Johar yang penulis dapatkan dari tanya jawab langsung dengan pihak Dealer Arista Johar
b.    Sampel
Karena keterbatasan waktu dan tenaga dalam melaksanakan penelitian ini maka penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini berdasarkan rumus Isaac Michael dengan taraf kesalahan 5 % dengan populasi 200 adalah 127.
c.    Teknik Sampling
Untuk mendapatkan jumlah sampel yang lebih representative, maka teknik sampling atau perhitungan berapa jumlah sampel, maka akan menggunakan sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono,2011:67)
d.    Teknik Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1.    Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respodennya sedikit/kecil. (Sugiyono, 2007:157)
2.    Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007:162)
3.    Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. (Sugiyono, 2007:165-166)

4.    Metode Analisis Data

a.    Uji Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin
diukur. Langkah-langkah mengukur validitas yaitu dengan mengidentifikasi secara operasional suatu konsep yang akan diukur, melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden, mmempersiapkan tabel tabulasi jawaban, menghitung nilai kolerasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total memakai teknik korelasi product moment,
yang rumusannya seperti berikut:
 



Jika r hitung> r tabel, maka instrument dikatakan valid.
Sumber : Husein Umar (2003, 103-111)
Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,3 jadi kalau
korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
tersebut dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2007:152)
b.    Uji Reliabilitas
Instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha. Cronbach diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1.    Nilai alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
2.    Nilai alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3.    Nilai alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
4.    Nilai alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5.    Nilai alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005)

c.    Uji Normalitas
Uji normalitas data merupakan pengujian yang ditunjukan untuk mengetahui distribusi data, apakah data berdistribusi normal atau tidak. Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya akan dilakukan dengan uji statistic parametrik. Dan apabila data berdistribusi tidak normal, maka pengujian selanjutnya akan dilakukan dengan uji statistik non parametrik.
Kriteria Pengujian :
Ho: Angka Signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
H1: Angka Signifikansi (SIG) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
Sumber : Bahrul Kirom, 98:2010

d.    Teknik Skala
Untuk menentukan skala prioritas dari setiap variable yang diukur selanjutnya dihitung skala dari skor yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


Rs = Rentang Skala
M = Jumlah skala sebagai alternatif jawaban = 5
1 = konstanta
n = Ukuran Sampel = 127 dari populasi 200

Perhitungan skala :
Skala terendah: skor terendah x jumlah sampel ( n )
: 1 x n = x
: 1 x 127 = 127
Skala tertinggi : Skor tertinggi x jumlah sampel ( n )
: 5 x n = x
: 5 x 127 = 635
Sumber: Sugiyono (2007:108)





e.    Transformasi Data
Transformasi data adalah proses pengubahan bentuk data asli kedalam format yanglebih mendukung analisis data untuk mencapai penelitian atau riset yang objektif. (Dermawan Wibisono, 2008:141)Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu data ordinal yang diperoleh dari hasil kuesioner ditransformasikan menjadi data interval. Mentransformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi syarat analisis parametrik yang mana data setidaktidaknya berskala interval. Maka data ordinal tersebut harus ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan program penghitungan Method of Succesive Interval (MSI).
f.     Analisis Korelasi
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. (Sugiyono, 2007:11) Hipotesis asosiatif diuji dengan teknik korelasi. Teknik korelasi yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment (r). Dengan rumus sebagai berikut:


Keterangan:
r = Koifisien Korelasi
x = Perilaku Konsumen
y = Keputusan Pembelian
Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman sebagai berikut:


g.    Uji Signifikan
Untuk menguji signifikan hubungan yaitu apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu diuji signifikannya. Rumus uji signifikan korelasi product moment sebagai berikut :


Keterangan :
t = t hitung
r = Koefisien Korelasi
n = Sampel
Harga t hitung tersebut selanjutnya dengan harga t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak maka t tabel dapat di hitung menggunakan rumus dk = n-2.
Ketentuan : bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi
sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung>r tabel) maka Ha diterima.
(Sugiyono, 2007:214-215)

h.    Analisis Determinan
Analisis korelasi dapat dilanjut dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus sebagai berikut:
CD = r² x 100%
Keterangan :
CD = Seberapa jauh perubahan variabel terkait
r² = Kuadrat Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2007:215)
i.      Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho : μ = 0 (tidak ada pengaruh)
Ha : μ ≠ 0 (ada pengaruh)


D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Rekapitulasi Variabel Perilaku Konsumen


Berdasarkan rekapitulasi diatas menunjukan bahwa dari 18 pertanyaan tentang variabel
perilaku konsumen menunjukan rata-rata nilai 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju.



2. Rekapitulasi Variabel Keputusan Pembelian



Berdasarkan rekapitulasi di atas, menunjukan bahwa dari 16 pertanyaan untuk variabel
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, dengan nilai rata-rata nilai 490,81berada pada daerah setuju. Dari hasil rekapitulasi keputusan   pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dapat diartikan bahwa perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di dealaer Arista Johar adalah setuju. Maka dapat digambarkan pada bar scale sebagai berikut :

3.    Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
a.    Koefisien Korelasi
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di dealer Arista Johar, berikut ini akan dijelaskan dengan menggunakan hasil olah spss, yaitu sebagai berikut:




Berdasarkan tabel diatas terjadi hubungan yang signifikan antara variabel keputusan
pembelian dengan variabel perilaku konsumen karena nilai signifikansi ( Sig. 2-tailed ) adalah jauhdibawah 0,05 ( nilai adalah 0.000). Terjadi korelasi yang kuat antara variabel perilaku konsumen dengan keputusan pembelian yaitu 0,629.Sementara hasil analisis Anova akan ditampilkan sebagai berikut :


karena probabilitas ( 0,000 ) lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan perilaku konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor di Dealer Arista Johar.
b.    Koefisien Determinan
Adapun nilai koefisien determinasi /Coefisien Derterminand (CD) terhadap hubungan antara variabel perilaku konsumen terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dapat dijelaskan sebagai berikut :




Berdasarkan tabel diatas angka R Square adalah 0,395. Hal ini berarti sekitar 39,5% keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dijelaskan oleh perilaku konsumen. Sedangkan sisanya 60,5% (100-39,5= 60,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain tidak diteliti dalam penelitian ini.

c.    Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho : μ = 0 Tidak ada pengaruh antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar
Ha : μ ≠ 0 Ada hubungan positif antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar


Pengambilan keputusan:
a)    Dengan membandingkan statistic hitung dan statistic tabel
Oleh karena statistic hitung > dengan statistic tabel (9,003 > 1,960) maka Ho ditolak.
b)    Berdasarkan probabilitas
Angka kolom Sig atau Significance adalah 0,000 atau probabilitas jauh dibawah 0,05 maka Ho ditolak atau Perilaku konsumen berpengaruh secara signifikan (nyata) terhadap keputusan pembelian


E. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data responden yang penulis lakukan di Delear Arista Johar, dari semua hasil analisis data yang telah diolah dan dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.    Perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, berdasarkan hasil analisis indikator-indikator menunjukan bahwa dari 15 indikator, 14 indikator (budaya, subbudaya, kelas sosial, kelompok kecil, keluarga, peran dan status sosial, usia dan tahap siklus hidup, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap) memperoleh respon setuju serta 1 indikator yaitu pekerjaan yang memperoleh respon responden setuju, dengan nilai skor rata-rata rakapitulasi 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju. Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1147
2.    Keputusan pembelian berdasarkan hasil analisis data dari setiap indikator-indikator menunjukan bahwa dari 14 indikator, 2 indikator (sumber publik dan merek) mendapat respon cukup setuju, 10 indikator (rangsangan internal, rangsangan eksternal, sumber pribadi, sumber komersial, sumber eksperimental, menfaat, penyalur, kuantitas, waktu, dan ketidakpuasan) mendapat respon setuju, dan 2 indikator (metode pembayaran dan kepuasan) mendapat respon sangat setuju, dengan skor rata-rata rekapitulasi 490,81 yang berada pada garis rentang skala. Sehingga dapat disimpulkan secara umum responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
3.    Terdapat pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian, hal ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 % artinya bahwa variable keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh variabel perilaku konsumen.

2. Saran
a.    Bagi Dealer Arista Johar
1)    Perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dinilai sudah baik, karena dari rata-rata rekapitulasi 501,72 berada pada respon setuju. Peneliti menyarankan agar perusahaan dapat mempertahankan dan diharapkan pihak perusahaan bisa lebih memahami konsumennya agar konsumen bisa loyal pada Dealer Arista Johar dan tidak memilih dealer lain untuk melakukan pembelian sepeda motor kembali, perawatan sepeda motor ataupun pembelian produk lainnya.
2)    Secara umum responden setuju untuk melakukan pembelian di Dealer Arista Johar karena didapat nilai rata-rata rekapitualasi 490,82. Namun terdapat beberapa indicator yaitu sumber publik dan merek yang mendapat respon cukup setuju, disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan promosi yang lebih menonjolkan keunggulan dealer Arista Johar dan fitur produk motor Yamaha yang sumbernya dari sumber publik seperti di media masa dan internet. Sehingga konsumen akan lebih mengenal dealer Arista Johar dan merek Yamaha dengan fitur-fitur yang bagus, dengan demikian diharapkan konsumen akan memutuskan pilihannya kepada produk motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
b.    Bagi Peneliti Selanjutnya
1)    Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklajuti dengan lebih baik lagi, misalnya dengan menambah variabel penelitian, mengumbah metode penelitian menjadi penelitian deskriptif verifikatif, serta menambah jumlah sampel penelitian agar hasil penelitian lebih baik lagi.
2)    Keputusan pembelian dipengaruhi oleh perilaku konsumen sebesar 39,5%. Masih terdapat 60,5% yang mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga penulis mengharapkan peneliti selanjutnya dapat mengkaji terhadap faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

F. DAFTAR PUSTAKA

Asep Fahrurrozi Harja. 2011. Skripsi. Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa Kereta Api (Persero) di Stasiun Cikampek. Universitas Singaperbangsa Karawang.

Bahrul Kirom. 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen. Cetakan
Kedua. PustakaReka Cipta. Bandung.

Basu Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty
Yogyakarta.Yogyakarta.

Buchari Alma. 2009. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.

Dermawan Wibisono.2003. Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan Akademis. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran. Cetakan Pertama. CV
Yrama Widya.Bandung

Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen:Dasar, Pengertian, dan Masalah.PT. Bumi
Aksara. Jakarta.

Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

J. Supranto dan Nandan Limakrisna.2007. Perilau Konsumen Dan Strategi
Pemasaran.Mitra Wacana Media. Jakarta.

Philip Kotler dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran edisi 13 jilid
1.Erlangga. Jakarta.

Pinashty Fauzia. 2011. Skripsi. Analisis Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan
Pembelian Mebel di Murah Furniture Karawang. Universitas Singaperbangsa Karawang.

Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sofjan Assauri. 2010. Manajemen Pemasaran. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sugiyono. 2005.Metode Penelitian Administrasi. Penerbit CV Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2011.Statistik untuk Penelitian.Cetakan ke sembilan belas. CV Alfabeta.
Bandung.
Ujang Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Bogor.

Ujang Sumarwan. 2011. PerilakuKonsumen Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran edisi 2.Ghalia Indonesia. Bogor

http://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_konsumen Diunduh tanggal 24 Mei 2012.

http://autoblogindonesia.wordpress.com/tag/data-aisi-2012/ Diunduh tanggal 24 Mei 2012.
http://zetzu.blogspot.com/2011/11/uji-intervalidasi-data-method-of.html, di unduh Tanggal, 23 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar