Pengaruh
Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha
di
Dealer Arista Johar
Kosasih,
SE., MM., Dadan Ahmad Fadili, SE., MM., Nurul Fadilah, SE.
ABSTRAK
Perilaku konsumen dipelajari untuk mengetahui bagaiman
perilaku atau tingkah laku dan sikap konsumen dalam melakukan pembelian suatu
produk.
Berdasarkan metode penelitiannya desain penelitian ini
merupakan penelitian survey sedangkan berdasarkan tingkat eksplanasinya desain
penelitian ini bersifat deskriptif yaitu mengemukakan peranan perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian. Dengan menggunakan metode analisis Skala Likert
dan Rentang Skala.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui,
menjelaskan, dan menganalisis perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Perilaku
konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, berdasarkan hasil analisis
indikator-indikator menunjukan skor rata-rata 501,72 yang berada pada garis rentang
skala setuju.
2. Keputusan
pembelian berdasarkan hasil analisis data dari setiap indikator-indikator menunjukan
skor rata-rata 490,81 yang berada pada garis rentang skala setuju. Sehingga dapat
disimpulkan secara umum responden setuju untuk melakukan keputusan pembelian
sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
3. Terdapat
pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian,hal
ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara variable
perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 % artinya
bahwa variabel keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan oleh
variabel perilaku konsumen.
Kata
Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian
A.
PENDAHULUAN
Konsumen secara definisi adalah setiap orang pemakai
barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri
sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Kosumen telah menjadi pusat perhatian pemasar, karena konsumenlah
yang akan memutuskan bahwa ia akan membeli produk tertantu atau tidak. Berdasarkan
UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik
Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen diantaranya adalah hak atas
kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau jasa;
hak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi
serta
jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminasi; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi
dan atau peggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima tidak sesuai
dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya. Oleh karena
itu pemasar wajib memahami konsumen, mengetahui apa saja yang dibutuhkannya,
apa seleranya, bagaimana konsumen mengambil keputusan, dan faktor-faktor apa saja
yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen guna untuk tercapainya keberhasilan
suatu strategi pemasaran suatu produk.
Pada
saat ini kebutuhan akan sepeda motor dikalangan konsumen menjadi suatu hal
penting bagi penunjang kegiatan yang dilakukan sehari-hari. Maka dari itu
banyak dari produsen sepeda motor yang berlomba-lomba mendapatkan minat
konsumen untuk dapat membeli produknya. Begitu pula dengan salah satu produsen
motor di Indonesia yaitu Yamaha. Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI) tahun 2011 total penjualan nasional sepeda motor Yamaha
dari bulan Januari sampai November 2011 mencapai 3.014.070 unit. Dari data AISI
pula total penjualan nasional sepeda motor Yamaha terus mengalami kenaikan dari
bulan kebulan mulai dari Desember 2011 sampai bulan Februari 2012, seperti
ditunjukan oleh grafik berikut:
Penjualan
motor Yamaha di Karawang sendiri bisa dikatakan tinggi, berdasarkan survey yangdilakukan
peneliti terhadap dealer-dealer resmi Yamaha di Karawang yang dilakukan secara
acak, didapatkan hasil bahwa rata-rata dealer mampu menjual 200 unit motor per
bulan bahkan pada bulan-bulan tertentu dan event-event tertentu seperti setelah
meluncurkan motor baru bisa lebih dari 200 unit motor per bulan.
Untuk meningkatkan penjualan maka perusahaan wajib untuk
memahami perilaku konsumen dalam mengambil keputusan membeli konsumen tersebut.
B.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian Perilaku
Konsumen
Ujang
Sumarwan (2011:5) menyatakanbahwa :
perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta
proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli,
ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan
hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. Philip Kotler & Kevin Lane
Keller (2009:166) menyatakan perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana
barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
mereka. Nembah F. Hartimbul Ginting (2011:33) mendefinisikan perilaku konsumen
adalah tindakan perorangan dalam meperoleh, menggunakan serta membuang barang
dan jasa ekonomi, termasuk proses pengambilan keputusan sebelum menetapkan
tindakan. Sedangkan menurut Supranto & Nandan Limakrisna (2007:4)
mendefinisikan prilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara kognisi,
afeksi, perilaku, dan lingkungannya di mana manusia melakukan kegiatan
pertukaran dalam hidup mereka.
2.
Pengertian
Keputusan Pembelian
Schiffman dan Kanuk dalam buku Ujang Sumarwan (2004:289)
mendefinisikan suatu keputusan
sebagai
pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative. Seorang
konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia harus memiliki pilihan
alternatif. Menurut Ujang Sumarwan (2004:294-297) bahwa:
keputusan konsumen untuk memutuskan membeli atau
mengkonsumsi produk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah pengenalan
kebutuhan, waktu, perubahan situasi, pemilikan produk, konsumsi produk,
perbedaan individu, pengaruh pemasaran,pencarian informasi, pencarian internal,
dan pencarian eksternal.
3. Kerangka Pemikiran
C.
METODE PENELITIAN
1. Desain
Penelitian
1) Berdasarkan
Tujuan Penelitiannya
Penelitian ini merupakan penelitian terapan yang
dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu
teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah masalah praktis. (Sugiyono,
2007:6)
2) Berdasarkan
Metode Penelitiannya.
Penelitian ini merupakan penelitian survey yaitu
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan
antar variabel sosiologis maupun psikologis. (Sugiyono, 2007:7)
3) Berdasarkan
Tingkat Eksplanasinya.
Penelitian
ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui
nilai
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel
yang lain. (Sugiyono, 2007:6)
4) Berdasarkan
Jenis Data dan Model Analisis Datanya
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka atau data kualitatif yang di
angkakan. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan
dan gambar. (Sugiyono, 2007:14)
2.
Instrumen
Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif ini menggunakakan instrumen
untuk mengumpulkan data. instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang diteliti. Terdapat 29 instrumen penelitian dan dua variabel yaitu
perilaku konsumen dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
3. Metode Pengumpulan
Data
a. Populasi
penelitian ini adalah konsumen Dealer Arista
Johar yang berjumlah 200 orang, merupakan rata-rata per bulan konsumen pembeli
sepeda motor Yamaha di dealer Arista Johar yang penulis dapatkan dari tanya
jawab langsung dengan pihak Dealer Arista Johar
b. Sampel
Karena keterbatasan waktu dan tenaga dalam
melaksanakan penelitian ini maka penentuan jumlah sampel yang digunakan oleh
penulis dalam penelitian ini berdasarkan rumus Isaac Michael dengan taraf
kesalahan 5 % dengan populasi 200 adalah 127.
c. Teknik
Sampling
Untuk mendapatkan jumlah sampel yang lebih
representative, maka teknik sampling atau perhitungan berapa jumlah sampel,
maka akan menggunakan sampling insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. (Sugiyono,2011:67)
d. Teknik
Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respodennya
sedikit/kecil. (Sugiyono, 2007:157)
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007:162)
3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek
alam yang lain. (Sugiyono, 2007:165-166)
4. Metode
Analisis Data
a. Uji
Validitas
Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin
diukur.
Langkah-langkah mengukur validitas yaitu dengan mengidentifikasi secara
operasional suatu konsep yang akan diukur, melakukan uji coba pengukur tersebut
pada sejumlah responden, mmempersiapkan tabel tabulasi jawaban, menghitung
nilai kolerasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor total
memakai teknik korelasi product moment,
yang rumusannya seperti berikut:
Jika r hitung> r
tabel, maka instrument dikatakan valid.
Sumber : Husein Umar
(2003, 103-111)
Syarat
minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r=0,3 jadi kalau
korelasi antara butir
dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen
tersebut dinyatakan
tidak valid. (Sugiyono, 2007:152)
b. Uji
Reliabilitas
Instrumen
diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai
hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode alpha. Cronbach
diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu
itu dikelompok ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka ukuran
kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
1. Nilai
alpha Cronbach 0,00 s.d. 0,20, berarti kurang reliabel
2. Nilai
alpha Cronbach 0,21 s.d. 0,40, berarti agak reliabel
3. Nilai
alpha Cronbach 0,42 s.d. 0,60, berarti cukup reliabel
4. Nilai
alpha Cronbach 0,61 s.d. 0,80, berarti reliabel
5. Nilai
alpha Cronbach 0,81 s.d. 1,00, berarti sangat reliabel (Triton, 2005)
c. Uji
Normalitas
Uji normalitas data merupakan pengujian yang ditunjukan
untuk mengetahui distribusi data, apakah data berdistribusi normal atau tidak.
Apabila data berdistribusi normal, maka pengujian selanjutnya akan dilakukan
dengan uji statistic parametrik. Dan apabila data berdistribusi tidak normal,
maka pengujian selanjutnya akan dilakukan dengan uji statistik non parametrik.
Kriteria
Pengujian :
Ho:
Angka Signifikansi (SIG) > 0,05, maka data berdistribusi normal.
H1:
Angka Signifikansi (SIG) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.
Sumber
: Bahrul Kirom, 98:2010
d. Teknik
Skala
Untuk
menentukan skala prioritas dari setiap variable yang diukur selanjutnya
dihitung skala dari skor yang diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rs =
Rentang Skala
M =
Jumlah skala sebagai alternatif jawaban = 5
1 =
konstanta
n = Ukuran Sampel = 127 dari populasi 200
Perhitungan
skala :
Skala
terendah: skor terendah x jumlah sampel ( n )
: 1
x n = x
: 1
x 127 = 127
Skala
tertinggi : Skor tertinggi x jumlah sampel ( n )
: 5
x n = x
: 5
x 127 = 635
Sumber:
Sugiyono (2007:108)
e. Transformasi
Data
Transformasi data adalah proses pengubahan
bentuk data asli kedalam format yanglebih mendukung analisis data untuk
mencapai penelitian atau riset yang objektif. (Dermawan Wibisono, 2008:141)Sebelum
data dianalisis, terlebih dahulu data ordinal yang diperoleh dari hasil
kuesioner ditransformasikan menjadi data interval. Mentransformasikan data
ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi syarat analisis parametrik
yang mana data setidaktidaknya berskala interval. Maka data ordinal tersebut
harus ditransformasikan menjadi data interval dengan menggunakan program
penghitungan Method of Succesive Interval (MSI).
f. Analisis
Korelasi
Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan
penelitian deskriptif dan komparatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol
suatu gejala. (Sugiyono, 2007:11) Hipotesis asosiatif diuji dengan teknik
korelasi. Teknik korelasi yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment (r).
Dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r =
Koifisien Korelasi
x =
Perilaku Konsumen
y =
Keputusan Pembelian
Untuk
dapat memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan pedoman
sebagai berikut:
g. Uji
Signifikan
Untuk menguji signifikan hubungan yaitu
apakah hubungan yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi, maka perlu
diuji signifikannya. Rumus uji signifikan korelasi product moment sebagai
berikut :
Keterangan
:
t =
t hitung
r =
Koefisien Korelasi
n =
Sampel
Harga t hitung tersebut selanjutnya dengan harga t tabel.
Untuk kesalahan 5% uji dua pihak maka t tabel dapat di hitung menggunakan rumus
dk = n-2.
Ketentuan
: bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak.
Tetapi
sebaliknya
bila r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung>r tabel) maka Ha diterima.
(Sugiyono,
2007:214-215)
h. Analisis
Determinan
Analisis korelasi dapat dilanjut dengan
menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang
ditemukan. Untuk menghitung koefisien determinasi digunakan rumus sebagai
berikut:
CD = r² x 100%
Keterangan :
CD = Seberapa jauh perubahan variabel terkait
r² = Kuadrat Koefisien Korelasi
Sumber : Sugiyono (2007:215)
i. Pengujian
Hipotesis
Uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5%
melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho : μ = 0 (tidak ada pengaruh)
Ha : μ ≠ 0 (ada pengaruh)
D.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Rekapitulasi Variabel Perilaku Konsumen
Berdasarkan
rekapitulasi diatas menunjukan bahwa dari 18 pertanyaan tentang variabel
perilaku
konsumen menunjukan rata-rata nilai 501,72 yang berada pada garis rentang skala
setuju.
2. Rekapitulasi Variabel Keputusan Pembelian
Berdasarkan
rekapitulasi di atas, menunjukan bahwa dari 16 pertanyaan untuk variabel
keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar, dengan nilai rata-rata
nilai 490,81berada pada daerah setuju. Dari hasil rekapitulasi
keputusan pembelian sepeda motor Yamaha
di Dealer Arista Johar dapat diartikan bahwa perilaku konsumen sepeda
motor Yamaha di dealaer Arista Johar adalah setuju. Maka dapat
digambarkan pada bar scale sebagai berikut :
3. Pengaruh
Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
a. Koefisien
Korelasi
Untuk mengetahui bagaimana
pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di
dealer Arista Johar, berikut ini akan dijelaskan dengan menggunakan hasil olah
spss, yaitu sebagai berikut:
Berdasarkan
tabel diatas terjadi hubungan yang signifikan antara variabel keputusan
pembelian
dengan variabel perilaku konsumen karena nilai signifikansi ( Sig. 2-tailed )
adalah jauhdibawah 0,05 ( nilai adalah 0.000). Terjadi korelasi yang kuat
antara variabel perilaku konsumen dengan keputusan pembelian yaitu 0,629.Sementara
hasil analisis Anova akan ditampilkan sebagai berikut :
karena
probabilitas ( 0,000 ) lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan perilaku
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor di Dealer Arista
Johar.
b.
Koefisien Determinan
Adapun nilai koefisien
determinasi /Coefisien Derterminand (CD) terhadap hubungan antara variabel
perilaku konsumen terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di
Dealer Arista Johar dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan tabel diatas angka R Square adalah 0,395. Hal
ini berarti sekitar 39,5% keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer
Arista Johar dijelaskan oleh perilaku konsumen. Sedangkan sisanya 60,5%
(100-39,5= 60,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain tidak diteliti dalam
penelitian ini.
c.
Pengujian Hipotesis
Uji
hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% melalui uji dua pihak sebagai berikut:
Ho :
μ = 0 Tidak ada pengaruh antara perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda
motor Yamaha di Dealer Arista Johar
Ha :
μ ≠ 0 Ada hubungan positif antara perilaku konsumen terhadap keputusan
pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar
Pengambilan
keputusan:
a) Dengan
membandingkan statistic hitung dan statistic tabel
Oleh
karena statistic hitung > dengan statistic tabel (9,003 > 1,960) maka Ho
ditolak.
b) Berdasarkan
probabilitas
Angka
kolom Sig atau Significance adalah 0,000 atau probabilitas jauh dibawah 0,05
maka Ho ditolak atau Perilaku konsumen berpengaruh secara signifikan (nyata)
terhadap keputusan pembelian
E. PENUTUP
1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data responden yang
penulis lakukan di Delear Arista Johar, dari semua hasil analisis data yang
telah diolah dan dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perilaku konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar,
berdasarkan hasil analisis indikator-indikator menunjukan bahwa dari 15
indikator, 14 indikator (budaya, subbudaya, kelas sosial, kelompok kecil,
keluarga, peran dan status sosial, usia dan tahap siklus hidup, situasi
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi,
pembelajaran, keyakinan dan sikap) memperoleh respon setuju serta 1 indikator
yaitu pekerjaan yang memperoleh respon responden setuju, dengan nilai skor
rata-rata rakapitulasi 501,72 yang berada pada garis rentang skala setuju. Jurnal
Manajemen Vol.10 No.3 April 2013 1147
2. Keputusan
pembelian berdasarkan hasil analisis data dari setiap indikator-indikator menunjukan
bahwa dari 14 indikator, 2 indikator (sumber publik dan merek) mendapat respon
cukup setuju, 10 indikator (rangsangan internal, rangsangan eksternal, sumber pribadi,
sumber komersial, sumber eksperimental, menfaat, penyalur, kuantitas, waktu, dan
ketidakpuasan) mendapat respon setuju, dan 2 indikator (metode pembayaran dan kepuasan)
mendapat respon sangat setuju, dengan skor rata-rata rekapitulasi 490,81 yang berada
pada garis rentang skala. Sehingga dapat disimpulkan secara umum responden setuju
untuk melakukan keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
3. Terdapat
pengaruh positif kuat antara perilaku konsumen dengan keputusan pembelian, hal
ini dilihat dari nilai analisis korelasi sebesar 0,629 dan hubungan antara
variabel perilaku konsumen dan keputusan pembelian dengan nilai sebesar 39,5 %
artinya bahwa variable keputusan pembelian dipengaruhi atau dapat dijelaskan
oleh variabel perilaku konsumen.
2. Saran
a. Bagi
Dealer Arista Johar
1) Perilaku
konsumen sepeda motor Yamaha di Dealer Arista Johar dinilai sudah baik, karena
dari rata-rata rekapitulasi 501,72 berada pada respon setuju. Peneliti menyarankan
agar perusahaan dapat mempertahankan dan diharapkan pihak perusahaan bisa lebih
memahami konsumennya agar konsumen bisa loyal pada Dealer Arista Johar dan
tidak memilih dealer lain untuk melakukan pembelian sepeda motor kembali,
perawatan sepeda motor ataupun pembelian produk lainnya.
2) Secara
umum responden setuju untuk melakukan pembelian di Dealer Arista Johar karena
didapat nilai rata-rata rekapitualasi 490,82. Namun terdapat beberapa indicator
yaitu sumber publik dan merek yang mendapat respon cukup setuju, disarankan
kepada perusahaan untuk meningkatkan promosi yang lebih menonjolkan keunggulan
dealer Arista Johar dan fitur produk motor Yamaha yang sumbernya dari sumber
publik seperti di media masa dan internet. Sehingga konsumen akan lebih
mengenal dealer Arista Johar dan merek Yamaha dengan fitur-fitur yang bagus,
dengan demikian diharapkan konsumen akan memutuskan pilihannya kepada produk
motor Yamaha di Dealer Arista Johar.
b. Bagi
Peneliti Selanjutnya
1) Untuk
peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklajuti dengan lebih baik lagi, misalnya
dengan menambah variabel penelitian, mengumbah metode penelitian menjadi
penelitian deskriptif verifikatif, serta menambah jumlah sampel penelitian agar
hasil penelitian lebih baik lagi.
2) Keputusan
pembelian dipengaruhi oleh perilaku konsumen sebesar 39,5%. Masih terdapat
60,5% yang mempengaruhi keputusan pembelian, sehingga penulis mengharapkan
peneliti selanjutnya dapat mengkaji terhadap faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.
F.
DAFTAR PUSTAKA
Asep
Fahrurrozi Harja. 2011. Skripsi. Analisis Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap
Keputusan Pembelian Jasa
Kereta Api (Persero) di Stasiun Cikampek. Universitas Singaperbangsa
Karawang.
Bahrul
Kirom. 2010. Mengukur Kinerja Pelayanan Dan Kepuasan Konsumen. Cetakan
Kedua. PustakaReka Cipta. Bandung.
Basu
Swastha dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty
Yogyakarta.Yogyakarta.
Buchari
Alma. 2009. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung.
Dermawan Wibisono.2003. Riset Bisnis Panduan bagi Praktisi dan
Akademis. PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ginting, Nembah F. Hartimbul. 2011. Manajemen Pemasaran.
Cetakan Pertama. CV
Yrama Widya.Bandung
Hasibuan, Malayu S.P. 2008. Manajemen:Dasar, Pengertian, dan
Masalah.PT. Bumi
Aksara. Jakarta.
Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
J. Supranto dan Nandan Limakrisna.2007. Perilau Konsumen Dan
Strategi
Pemasaran.Mitra Wacana Media. Jakarta.
Philip Kotler dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip
Pemasaran edisi 12 jilid 1.
Erlangga. Jakarta.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller.2009. Manajemen Pemasaran
edisi 13 jilid
1.Erlangga. Jakarta.
Pinashty Fauzia. 2011. Skripsi. Analisis Perilaku Konsumen
Terhadap Keputusan
Pembelian Mebel
di Murah Furniture Karawang. Universitas Singaperbangsa
Karawang.
Simamora, Bilson. 2003. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran
Efektif dan Profitabel PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sofjan Assauri. 2010. Manajemen Pemasaran. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Sugiyono. 2005.Metode Penelitian Administrasi. Penerbit CV
Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2011.Statistik untuk Penelitian.Cetakan ke
sembilan belas. CV Alfabeta.
Bandung.
Ujang Sumarwan. 2004. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia.
Bogor.
Ujang Sumarwan. 2011. PerilakuKonsumen Teori dan Penerapannya
dalam
Pemasaran edisi 2.Ghalia Indonesia. Bogor
http://id.wikipedia.org/wiki/Perlindungan_konsumen Diunduh tanggal 24 Mei 2012.
http://autoblogindonesia.wordpress.com/tag/data-aisi-2012/ Diunduh tanggal 24 Mei 2012.
http://zetzu.blogspot.com/2011/11/uji-intervalidasi-data-method-of.html, di unduh Tanggal, 23 Mei 2012






















Tidak ada komentar:
Posting Komentar